Balcon, Mengusung Bebek, Ayam, dan Lele Asap Sebagai Diferensiasinya
Mengusung bebek, ayam dan lele asap sebagai menu unggulannya, Balcon berhasil mengembangkan gerainya lewat binis kemitraan. Sampai akhir tahun Balcon mentargetkan membuka sekitar 20 gerai. Seperti apa peluang bisnisnya? Bebek, ayam, dan lele bisa dibilang santapan kuliner yang paling banyak digandrungi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak percaya? Tengok saja setiap pojok keramaian kuliner yang ada di Indonesia, setidaknya terselip salah satu dari ketiga kuliner ini. Selain sudah menjadi bagian dari rutinitas makananan masyarakat kalangan bawah, bebek, ayam dan lele juga kini sudah mulai disukai oleh kalangan menengah atas. Beberapa restoran ternama bahkan kini tidak sungkan mengusung bebek dan lele, apalagi ayam sebagai menu unggulannya. Ketiga santapan kuliner ini pun sudah pasti memiliki prospek yang cerah di masa depan untuk dijadikan peluang bisnis. Melihat potensi pasar yang besar tersebut Selvie Susanthi membuat kreasi dengan menggabungkan tiga kudapan tersebut dalam sebuah resto yang bernama Balcon (Bebek Ayam Lele Corner). Meski begitu, ia juga tidak lupa untuk menyajikan tiga kuliner ini dengan sajian yang berbeda dengan resto pada umumnya. Lewat Baclon Selvie mencoba menyajikan menu bebek, ayam dan lele menjadi kudapan asap. Sehingga lele, bebek dan ayam hasil olahannya mempunyai citra rasa tersendiri. Selvie menjelaskan, Bebek, ayam dan lele Balcon diolah dan diberi bumbu dari rempah-rempah khas medan. Kemudian bebek, ayam dan lele tersebut dibungkus oleh aluminium oil sehingga menimbulkan bau asap yang sedap menggugah selera. “Makanya kita namakan bebek, ayam dan lele asap. Sejauh ini baru Balcon yang menciptakan kreasi itu, saya lihat masih jarang pemainnya,” ujarnya. Begitu Balcon dilaunching pada 2012, resto ini pun langsung mendapat respon pasar yang bagus oleh masyarakat. Dalam sehari rata-rata omset yang masuk bisa mencapai Rp 2 juta – Rp 3 juta. “Per harinya central kitchen Balcon bisa mensuplai rata-rata 100 bebek, 60 kilo lele, dan 60 ekor ayam,” ungkapnya. Melihat respon tersebut wanita kelahiran Jakarta, 1976 ini tidak menutup diri untuk membuka peluang kemitraan dari masyarakat. “Beberapa masyarakat ada yang ingin menjadi mitra Balcon, maka kita pun membuka peluang bisnisnya,” katanya. Saat ini, Balcon sudah memiliki 6 gerai berdiri di Grand Tomang, Bandung, Jati Waringin, Villa Arkadia, Daan Mogot, dan Bintaro. Hampir semua gerai itu dimiliki mitra bisnis. Sampai akhir tahun ini, Silvie mentargetkan membuka sekitar 20 gerai Balcon di beberapa daerah Indonesia. Dalam waktu dekat Balcon akan membuka gerai di Cibubur dan Jambi. Menurut Silvie, selain kunggulan produknya, keberhasilan Balcon hingga bisa diterima cutsomernya tidak lepas dari support yang diberikan dirinya selaku principal bisnis kepada para mitra bisnisnya. Ia senantiasa melakukan kunjungan kepada mitra bisnisnya. Dalam kunjungan tersebut ia menampung berbagai keluhan dan kendala yang dialami para mitranya. “Saat kunjungan kita juga sekalian mengontrol kinerja mitra. Apakah sudah sesuai dengan SOP dan standar yang kita tetapkan. Bisnis ini juga sebetulnya sangat mudah dijalankan karena semua bahan baku dan produknya langsung disuplai oleh pusat, sehingga mitra bisnis tinggal menjalankan saja,” tambahnya. Balcon menawarkan peluang bisnis kemitraan dengan paket investasi sebesar Rp 189 juta. Dengan investasi tersebut mitra bisnis udah mendapatkan semua tools bisnis, renovasi gedung, equipment, dan sebagainya. “Jadi sudah tinggal jalan saja, cuma biaya itu masih di luar biaya sewa, karena biaya sewa kan tergantung tempat ya. Kita juga tidak memungkut biaya royalty fee karena kan masih peluang kemitraan. Yang diwajibkan kepada mitra adalah mengambil bahan baku dari kita,” tuturnya.
Tidak ada komentar: