Kunci Sukses Top Editor’s Choice Franchise Dalam Memilih Lokasi
Sudah banyak pelaku bisnis mengetahui bahwa memilih lokasi adalah sesuatu yang penting. Bahkan sangat penting. Pengetahuan, pemahaman dan tips-tips sudah dipelajari secara seksama. Melaksanakan sesuai hal di atas pun sudah dilakukan. Namun mengapa hasilnya belum baik. Padahal sudah banyak meluangkan waktu dan usaha untuk menemukan sesuai kriteria-kriteria yang disarankan.
Hal ini tentunya menjadikan dilema bagi yang sudah terlanjur. Maju kena mundur kena. Diteruskan akan kurang menguntungkan bahkan rugi. Mau ditutup juga tak kalah dilematis akibatnya. Mengambil keputusan lanjut atau tutup menjadi rumit pada situasi ini. Menghabiskan banyak pikiran hanya untuk memutuskan permasalahan ini.
Di sisi lain, waktu tidak bisa menunggu. Terus berjalan dengan semua kejadian yang dibawanya. Kompetitor semakin bertambah banyak. Produk dan bisnis baru yang jauh lebih menjanjikan bermunculan. Seakan memaksa untuk mengambil keputusan secepatnya. Jika tidak maka banyak peluang dan kesempatan baik akan terlewatkan.
Untuk mencegah hal di atas perlu dipahami kunci-kunci sukses yang lebih ampuh. Serta menerapkanya dengan penuh seksama. Salah satunya adalah mencari dan menemukan lokasi yang benar-benar sesuai dengan semua kriteria dengan penuh kesabaran. Banyak kegagalan memilih lokasi karena kurang sabar dan ketelitian.
Kurang sabar dan telitinya dalam hal menindaklanjuti pilihan lokasi dengan survei market demand. Keputusan yang diambil sering berdasarkan asumsi-asumsi saja. Asumsi bahwa tempat itu akan ramai pengunjung. Asumsi keinginan dan kebutuhan pasar sudah dilakukan. Namun apakah ini cukup untuk memutuskan pemilihan sebuah lokasi?
Banyak yang mengira dengan memiliki data keinginan dan kebutuhan pasar di sekitar lokasi itu maka akan menjadikan keputusannya tepat. Ternyata itu saja tidak mencukupi untuk sebuah keputusan pemilihan lokasi. Anda harus memiliki data market demand yang baik untuk lokasi yang akan Anda pilih. Apa itu market demand? Apa bedanya dengan keinginan (want) dan kebutuhan (need) pasar?
Singkatnya begini, nanti malam A ingin (want) makan sate, soto, steak, baso, nasi gudeg, rawon, rujak cingur, nasi bebek dan tongseng kambing. Ingin minum es degan, jahe hangat, teh poci, capucino, es campur dan jus jeruk. Itu semua keinginan A untuk makan nanti siang atau malam. Banyak sekali keinginan pasar. Bahkan semua diinginkan. Inilah market want. Keinginan.
Namun apa kebutuhan A untuk makan malam? Apakah A membutuhkan itu semua? Tidak! Untuk makan malam A hanya membutuhkan 1 piring makanan dan segelas-dua gelas minuman. Seseorang tidak membutuhkan itu semua untuk makan malam. Cukup hanya sepiring makanan dan segelas minuman saja. Inilah market need. Kebutuhan pasar.
So apa itu demand? Market demand adalah, ternyata A lihat di dompetnya hanya ada uang Rp. 7.000 maka demand A hanya cukup untuk makan INTERNET (Indomie Telor Pakai Kornet). Eh… malah tidak cukup dengan pakai kornet. Hanya cukup beli Indomie telor saja.
Kemampuan beli A hanya Indomie telor. Jika Anda menjual makanan dan minuman yang enak, bersih, bergizi yang harganya melebihi kemampuan beli A. Kemudian Anda tawarkan kepada A yang kemampuan belinya hanya Rp. 7.000, apakah A akan membeli? Kemungkinan besar tidak.
Kunci sukses memilih lokasi tidak hanya mengetahui keinginan dan kebutuhan pasar namun harus memiliki data sampai kemampuan beli pasar. Serta tidak hanya berdasarkan asumsi data kemampuan pasar. Data ini harus berdasarkan data riil. Mendapatkannya dengan melakukan survey kemampuan beli pasar di sekitar lokasi yang Anda akan pilih.
Nah, apakah Anda sudah melakukan survey kemampuan pasar di sekitar lokasi Anda secara riil? Lakukanlah dengan kesabaran dan ketelitian untuk mendapatkan data kemampuan beli pasar Anda. Kesabaran dan ketelitian Anda akan membuahkan hasil yang manis dan renyah. Selamat mencoba semoga sukses selalu!
Salam,
Ery Prasetyawan
Infiniti Teo
Eryp2000@gmail.com
Tidak ada komentar: