Rahasia Keunggulan Brand Korea
Di antara berbagai negara yang berbondong-bondong masuk ke Indonesia belakangan ini, nampaknya ada sesuatu yang khusus mengenai Korea. Berbagai brand Koreaberhasil membangun popularitas di Indonesia. Di industri retail ada Lotte Mart yang menjulang tinggi di berbagai tempat di Jakarta. Lotte Mart muncul bersama Lotteria yang akan membangun 30 gerai di tahun 2014. Di sisi bakery, CJ Foodville Corp, franchise restoran terbesar di Korea, sudah mulai dengan Tous Les Jours. Ayam goreng BonChon pun sudah banyak terlihat di berbagai mall Jakarta. Di sisi consumer electronics Samsung dan LG menikmati posisi yang tinggi di berbagai perkantoran, perumahan dan bahkan banyak melekat di tangan konsumen Indonesia. Menarik. Ada apa dengan K-boom? Apa yang bisa kita pelajari dari sana? Visi yang jelas Lima puluh tahun lalu Korea Selatan tidak punya apa-apa, mereka miskin, baru selesai perang, bahkan lebih miskin daripada Korea Utara. Park Chung Hee, presiden Korsel saat itu, menentukan bahwa Korea Inc harus dibangun untuk membangun perekonomian dan kesejahteraan rakyat Korsel. Pemerintah Korea kemudian bekerja sama dengan sektor usaha menentukan beberapa industri unggulan. Lee Byung Chul, pendiri Samsung yang waktu itu memiliki perusahaan tekstil dan gula, banting setir membangun IT dan teknologi, mendirikan Samsung, dengan adanya dukungan pemerintah. Jadi kejayaan yang dinikmati Samsung saat ini tidak muncul dalam semalam.Visi untuk menjadi pemain besar memang sudah ditetapkan jauh-jauh hari. Kerja sama pemerintah-swasta inilah yang kemudian menghasilkan chaebols, konglomerat Korsel yang kini mendunia. Pembangunan kompetensi Park menentukan bahwa pembangunan perekonomian harus diawali dengan pembangunan kompetensi manusianya.Para pemimpin industri Korea pun kini mendasarkan pembangunan industri pada pembangunan manusia. K-Pop yang kita saksikan kini, adalah buah dari proses seleksi super ketat ditambah pelatihan yang komprehensif selama 5-7 tahun yang tidak menjamin mereka akan terpilih. Benar-benar hanya yang terbaik yang bisa tampil.Mereka tidak hanya belajar menari dan acting, tapi juga budaya dan perilaku konsumen, bahkan pembangunan kepribadian unggul. Demikian juga di berbagai sektor industri lainnya.Para pemimpin perusahaan sangat sadar bahwa pengembangan manusia sangat penting dalam membangun keberhasilan usaha. Sadar riset Pusat riset dan pengembangan Korea Selatan perlu mendapat acungan jempol. Pemerintah Korea menetapkan kebijakan tax deduction untuk investasi riset dan pengembangan. Budget riset Korea dibanding GDP termasuk yang tertinggi di dunia. Sadar disain Investasi Korea Selatan dalam hal disain pun perlu diacungi jempol. Mereka punya Korea Institute of Design Promotion dan 230 sekolah disain, lebih dari jumlah yang ada di Amerika Serikat sekalipun.Bahkan LG dan Samsung punya institute disain sendiri. Disainer-disainer ini rupanya berhasil mendorong keberhasilan brand Korea. Perusahaan-perusahaan Korea berhasil menjadi juara dalam berbagai ajang lomba disain dunia. Dalam peringkat disain iF yang sangat prestis beberapa tahun lalu pun, Samsung menjadi juara 1 mengalahkan Apple di peringkat 2. LG aa di nomor 8, di atas BMW. Budaya cepat-cepat dan sense of urgency Orang Korea sangat sadar bahwa mereka tidak punya sumber daya yang berlimpah, tidak seperti Indonesia yang kaya sumber daya alam. Mereka sadar yang mereka miliki hanyalah sumber daya manusia dalam jumlah terbatas yang hidup hanya 24 jam sehari. Jadi orang Korea selalu berpacu dengan waktu, mengoptimalkan apa yang dapat mereka raih dari waktu mereka sendiri dan team mereka dalam 24 jam. Sense of urgency mereka sangat tinggi dalam bidang apapun mereka berada. Budaya kompetisi dan militansi Korea yang pernah dijajah Jepang, merasa wajib harus bisa mengalahkan Jepang.Mereka meniru berbagai kunci sukses Jepang dan menerapkannya pada brand-brand mereka sendiri dengan strategi yang lebih baik.Mereka sangat bersemangat untuk bisa sukses dan berhasil dalam apapun yang mereka kerjakan. Tekanan hidup di Korea kini makin tinggi sehingga setiap orang memiliki daya juang yang sangat tinggi dan sangat militan, cinta Korea, cinta produk Korea. Dalam upaya memenangkan persaingan, Korea merasa Jepang unggul dari segi inovasi, dan Cina unggul dari sisi harga.Jadilah mereka terpacu menciptakan produk yang value for money, inovatif dan terjangkau.Harga pun menjadi hal yang relatif.Pada saat mereka merasa brand mereka sudah kuat, harga pun ditingkatkan untuk membangun posisi yang lebih tinggi dalam pasar.Strategi bersaing ini terbukti berhasil membawa keberhasilan persaingan, tidak hanya secara regional tapi juga global. Sangat sadar marketing dan peranan budaya pop Pemerintah Korea sadar bahwa keunggulan produk saja tidak cukup.Kedekatan dalam hati penting.Korea harus mendapat tempat di hati konsumen sebelum mendapat tempat di dompet mereka.Olimpic Game di Seoul dijadikan sebagai salah satu momentum untuk merebut hati warga dunia.Hallyu wave, atau gelombang kesenian Korea global, mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Pemerintah Korea menggunakan popularitas K-Pop untuk mempromosikan pariwisata dan brand Korea di seluruh dunia. Budget yang dikeluarkan untuk promosi pariwisata dan kemudian brand dengan memanfaatkan K-Pop ini sangat besar bila dibandingkan dengan budget negara-negara lain. K-pop kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah dan dunia usaha untuk menciptakan nilai tambah dengan memproduksi produk-produk berbasis K-pop, membuat paket-paket pariwisata dengan tema yang terkait dengan K-pop, menjadikan bintang K-pop sebagai duta brand. Indonesia kini diburu oleh perusahaan-perusahaan franchise Korea setelah mereka merasa pasar dalam negeri penuh sesak di tahun 2000. Brand makanan merasa selera Korea dapat diterima baik oleh orang Indonesia yang senang pedas. Ayo kita siap-siap menerima kedatangan mereka dengan membangun keunggulan brand kita, mempertahankan tempat yang kita sudah miliki di hati konsumen Indonesia, jangan sampai mereka pindah ke lain hati. Indira Abidin PT Fortune Pramana Rancang
Tidak ada komentar: