Rumah Sehat Bahagia, Klinik yang Siap Menyaingi Laboratorium Kesehatan
Sebagai klinik kesehatan, bisnis yang satu ini ingin memperlihatkan kemampuan alat yang dimiliki bahwa dengan waktu yang singkat, tanpa suntik, ambil darah, dan biaya mahal, mampu mendeteksi dini penyakit dalam tubuh. Seperti apa peluang bisnisnya?
Melalui sebuah alat berteknologi canggih yang sudah diakui dunia dan dapat membaca lewat electromagnetik tubuh seperti yang dilakukan Diagnosis Medis MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau ECG (Electro Cardiografi) di Rumah Sakit atau Laboratorium, bisnis ini melenggang mulus di industri kemitraan tanah air.
Dalam kurun waktu satu tahun sejak dimitrakan awal 2014, Rumah Sehat Bahagia sudah memiliki 50an outlet di beberapa kota di Indonesia.
Angelus Solapung, Owner, Rumah Sehat Bahagia, mengungkapkan, daya tarik dari bisnisnya adalah mengedepankan antisipasi pencegahan penyakit melalui alat deteksi dini yang bisa melihat seberapa sehatnya 35 organ tubuh manusia. Dan melihat seberapa banyak racun atau toxin yang ada di dalam tubuh kita, serta seberapa kurangnya nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
“Rumah sehat ini awalnya memang karena keprihatinan kita bahwa banyak orang yang mengalami sakit dan tiba-tiba meninggal dunia. Karena ada kebiasaan di Indonesia bahwa sakit dulu baru ambil tindakan jadi tidak antisipatif. Dan yang kami lakukan adalah tindakan pencegahan melalui sebuah alat tadi sehingga sebelum sakit kita sudah bisa mencegahnya,” kata Angelus.
Dengan alat yang dimiliki Rumah Sehat Bahagia tersebut, pelanggan tidak perlu membuang waktu terlalu banyak mengunjungi rumah sakit atau laboratorium untuk memeriksakan diri. Karena di Rumah Sehat Bahagia, biaya pemeriksaannya murah kisaran Rp 100 ribuan, dan hanya butuh waktu beberapa menit untuk mengetahui penyakit apa saja yang berpotensi terjadi dalam diri kita.
“Kami memberikan solusi dengan alat sederhana tetapi bisa membantu masyarakat tanpa suntik, tanpa ambil darah, dan harganya sangat murah jadi sangat efektif untuk mereka yang menerapkan pola hidup sehat. Dan fokus kami adalah menolong orang lain karena berdasarkan data WHO 75 persen orang sehat itu bermasalah didalamnya. Di luar memang kelihatan sehat tetapi setelah dicek dengan alat, ada banyak potensi penyakit didalamnya,” ungkap Angelus.
Rumah Sehat Bahagia yang telah ada sejak tahun 2012 ini memang didedikasikan juga untuk membangun kesadaran masyarkat bahwa sehat itu penting dan perlu dicegah bukan mengobati.
Sukses dengan konsep dan produk yang ditawarkan, pada awal tahun 2014, bisnis ini dikembangkan dengan sistem kemitraan. Investasi Rp 25 juta sampai Rp 50 juta untuk paket rumah dimana mitra diberi 7 paket produk herbal untuk pencegahan penyakit pasien, 1 alat deteksi, dan sejumlah peralatan promosi seperti spanduk, banner, brosur, kartu nama, dan sebagainya.
Paket selanjutnya adalah paket Outlet Klinik dengan investasi Rp 100 juta sampai Rp 150 juta, dan paket master franchise dengan investasi Rp 250 juta. Seluruh paket tersebut tidak dikenakan biaya royalti atau biaya tambahan bulanan kepada mitra.
“Sementara tidak ada royalti, itu lepas intinya hanya untuk membantu agar orang lain bisa berusaha tanpa harus ada beban. Kami tidak ingin mengambil keuntungan besar yang penting orang bisa menolong orang lain dan punya passion membantu orang lain,” paparnya.
Untuk bergabung menjadi mitra dan mengoperasikan alat ini tidaklah sulit sehingga hanya butuh training beberapa jam sudah bisa mengoperasikannya. Seluruh sistem operasi mesin terintegrasi dengan komputer sehingga sakit apapun yang ditemukan langsung bisa dibuatkan resep obatnya. “Kita memiliki sejumlah produk yang kita rekomendasikan untuk dikonsumsi dalam kaitannya pencehatan penyakit yang terdeteksi,” jelas Angelus.
Sejak dimitrakan, bisnis ini telah memiliki gerai disejumlah titik antara lain, Jakarta, Jakarta Timur, Pulogebang, Karawang, Bekasi, hingga dibeberapa mal, seperti Tangerang City, Season City Grogol, dan Manado.
Tidak ada komentar: