Yagami Ramen House Peluang Bisnis Ramen dengan Berbagai Varian Kuah
Bagi Anda yang tertarik berbisnis ramen, Yagami Ramen House bisa menjadi pilihan investasi di tengah gemarnya masyarakat Indonesia pada masakan Jepang.
Kuliner Jepang memang mendapat tempat yang istimewa di pasar Indonesia. Tidak percaya? Coba tengok bento, teriyaki, sukiyaki, shabu, sushi, udon, dan ramen dan sebagainya yang banyak disukai masyarakat. Nah nama yang terakhir ini mulai banyak digemari masyarakat Indonesia. Tiga tahun terakhir ini banyak restoran jepang yang mengusung ramen sebagai sajian utamanya. Tidak heran jika banyak pengusaha yang kepincut untuk mendirikan usaha ramen.
Salah satunya adalah Satriya Kurniawan Hoedajanto. Pria yang satu ini memang mencintai kuliner Jepang. Karena kecintaannya ia pun berangkat ke Jepang untuk mendalami cara membuat kuliner Jepang, terutama ramen. Berbekal pengatahuan tersebut maka ia pun memberanikan diri untuk mendirikan restoran ramen dengan nama Yagami Ramen House berdiri pada 2012.
Tidak dinyana, Yagami mendapat respon pasar yang bagus. Gerai pertamanya yang berdiri di Jl. Ir. H. Djuanda no. 185 Dago Bandung terus dikunjungi banyak customer. Satriya pun menambah variasi menu Yagami Ramen secara berkala sehingga tidak membuat respon pasar bosan dan menurun. Rata-rata Yagami Ramen mampu mengantongi Rp 7 – Rp 10 Juta per hari. Pengunjung yang datang setiap harinya mencapai kurang lebih 150 – 350.
Menurut Satriya, sampai kini kinerja bisnis Yagami meningkat terus, dari awal pembukaan sampai dengan saat ini omzet cendrung naik. Ia pun membuka cabang kedua Yagami Ramen di Jl. R. Martadinata (Riau) no. 114, Bandung. “Respon pasar bagus karena kami berbagai menu khas Jepang dengan mengusung konsep Ramen Halal dengan interior yang bernuansa Jepang modern atau pop culture Jepang,” ujarnya.
Satriya menuturkan, Produk Yagami yang dijual pada saat awal hanya menu Ramen dengan 4 variasi kuah, Topping serta minuman. Seiring perkembangannya, ia melakukan penambahan variasi kuah Ramen yang saat ini menjadi 12 variasi kuah, variasi topping yang cukup beragam seperti Appetizer (Okonomiyaki dan Takoyaki), dessert khas Jepang (Anmitsu dan kakigori), menu Gohan (Nasi) khas Jepang dan variasi minuman.
“Keunikan produk yang kita tawarkan adalah dari variasi kuah Ramen yang beragam dengan bahan baku yang diproduksi sendiri (Mie, bahan baku kuah, dll) sehingga menjadikan keunikan rasa tersendiri. Produk unggulan kami untuk menu Ramen adalah Tomyam Ramen (Perpaduan kuah Thailand dengan mie Jepang) dan Echa Ramen (Creamy miso dengan tambahan chili oil). Untuk menu nasi, menu unggulan adalah Gyu Butter Gohan. Range harga jual dari Rp. 14.000 – Rp. 30.000,- per porsi,” bebernya.
Dijelaskan Satriya, selain menu konsep dan suasanya restoran juga menjadi andalan Yagami untuk mengundang daya tarik pengunjungnya. Misalnya, Yagami mengusung konsep interior Jepang modern (Wallpaper dan lampion khas Jepang),tersedia komik Jepang untuk dibaca oleh konsumen sehingga menjadikan keunikan tersendiri dari kompetitor. “Disamping itu, Yagami Ramen House sering dijadikan tempat kumpul anak muda dikarenakan selalu menyediakan komik yang selalu up to date,” ungkapnya.
Satriya mengakui, persaingan bisnis Ramen di Bandung cukup ketat, ini dapat dilihat dari banyaknya saat ini kedai ramen yang bermunculan. “Strategi yang kami lakukan adalah selalu memikirkan inovasi baru untuk menu baru, selalu meningkatkan kualitas produk dan service, melihat apa yang sedang trend (makan dan minuman) setiap saat dan mencoba untuk mengidangkannya dengan tema Jepang, berpikir 1 langkah kedepan dari kompetitor sehingga selalu ada sesuatu yang baru dan unik yang belum dipunyai oleh kompetitor,” katanya.
Meski demikian, menurutnya bisnis ramen ini cukup menguntungkan karena ia melihat potensi pasar generasi “Y” sangat besar, disamping itu budaya Jepang juga sudah tidak asing di kalangan masyarakat saat ini terutama untuk makanannya. “Potensi bisnisnya sangat besar karena banyaknya variasi makan Jepang yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Mereka sangat menyukai berbagai macam jenis mie termasuk diantaranya Ramen. Mie adalah jenis makanan yang dari dulu termasuk masakan favorit Indonesia,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia berani menawarkan peluang kerja sama kemitraan dengan konsep Owner Operator yaitu Franchisee akan mengoperasikan bisnis ini dengan didukung system dan support dari Yagami Ramen House pusat. Adapun total investasi berikut biaya franchise sekitar Rp. 430.000.000 (Renovasi, furniture, peralatan dapur, peralatan service, hardware dan elektronik, Perlengkapan kerja, Paket Franchise, Akomodasi training pegawai, Listrik, air, Cadangan biaya operasional 3 bulan).
Dengan investasi tersebut, Satriya memprediksi bahwa mitra bisnisnya bisa mencapai BEP dalam kurun waktu 20 bulan. “Untuk Royalti fee: 5% dari harga jual. Royalti fee akan digunakan untuk support dalam hal marketing, system administrasi, dan system manajemen. Kita juga memberikan bantuan start-up awal berupa pelatihan baik dari sisi service, kitchen dan juga administratif kepada mitra bisnis, menyediakan bahan baku awal untuk opening, mengadakan event marketing pada saat opening untuk dapat menarik calon customer daerah setempat, serta Melakukan pendampingan dari sisi service dan kitchen selama 2 minggu,” terangnya.
Tidak ada komentar: