Tips Mencari Lokasi Waralaba Strategis oleh Rudy A. Sastrosentono
Bagi banyak Franchisor, lokasi adalah merupakan salah satu kunci sukses dari berhasilnya bisnis mereka. Akan tetapi meskipun dianggap salah satu kunci penting, tidak sedikit para Franchisor (terutama Franchisor pemula) yang justru tidak memperhatikan faktor yang satu ini. Sebagai contoh; banyak dari pewaralaba yang justru tidak cukup membantu para caln Franchisee nya pada saat mereka sedang mencari dan memilih lokasi untuk gerai/bisnis nya.
Survey lokasi biasanya menjadi sebuah “bantuan” wajib yang diberikan oleh beberapa pelaku bisnis waralaba, yang biasanya disebutkan dalam setiap kesempatan pameran waralaba dan bahkan ada yang juga ditulis dalam brosur penjualan waralaba nya. Sayangnya sebagian Franchisor melakukan survey lokasi ini hanya berdasarkan “feeling” dan kira-kira saja, artinya bahwa kegiatan profesional seperti ini cukup dengan melakukan tinjauan fisik lokasi dan mengandalkan intuisi saja dan tidak melakukan pendekatan ilmiah, seperti misalnya dengan memperhitungkan jarak dan letak lokasi bisnis dengan objek2 lain yang menunjang (misalnya berapa meter dari pusat perdagangan, atau dari sekolah atau kantor) atau dengan melakukan penghitungan sesungguhnya atas berapa banyak jumlah orang yang berlalu lalang, berapa banyak kendaraan bermotor yang melintasi lokasi, hari apa saja yang “traffic” lalu lintas nya lebih banyak, bagaimana demografi di wilayah tersebut, dll.
Bisa dibayangkan apabila survey lokasi tersebut dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi maka prediksi nya juga kemungkinan akan bisa meleset jauh, meskipun memang kadangala juga bisa berhasil, akan tetapi hal ini menjadi seperti prediksi yang untung2an. Lain cerita jika pendekatan yang dilakukan selain mengandalkan intuisi Franchisor juga mengandalkan perhitungan2 matematis dan pengamatan pasar yang analitis, Sehingga pengambilan keputusan atas pemilihan lokasi menjadi lebih matang dan hal ini akan mengurangi resiko kesalahan dalam pemilihan lokasi dan pada akhirnya akan berkontribusi dalam mengurangi resiko kegagalan bisnis waralaba.
Oleh sebab itu aspek pemilihan lokasi ini harus disadari betul oleh para Franchisor ketika akan membantu Franchisee dan juga menjadi perhatian ekstra bagi para calon Franchisee. Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diberikan perhatian lebih mengenai pemilihan lokasi.
Kriteria Lokasi
Beberapa Franchisor, baik yang masih baru atau yang sudah lama berkecimpung dalam industri waralaba, masih ada saja yang tidak memiliki kriteria yang terinci atau yang tidak mempunyai aturan dan persyaratan standar atas pemilihan lokasi yang sesuai dengan bisnis waralaba nya.
Misalnya:
Menentukan berapa banyak lalu lalang orang yang dibutuhkan bagi sebuah lokasi bisnis, jika bisnis eceran hal ini sangatlah berpengaruh pada penjualan. Tetapi ada juga bisnis yang tidak terlalu mempermasalahkan jumlah traffic ini. Traffic ini bisa berbeda pada pagi, siang dan malam dan pada hari biasa dan weekend. Oleh sebab itu perlu diperhitungkan berapa jumlah yang ideal terhadap traffic ini.
Lokasi bisnis harus memperhitungkan bukan saja akses bagi pelanggan, akan tetapi juga akses bagi suplier dan karyawan. Harus dipikirkan bagaimana semua pihak mudah menuju lokasi bisnis dan juga ketersediaan parkir yang memadai bagi pelanggan, suplier dan karyawan. Jangan sampai pengaturan parkir kendaraan yang dilakukan sampai menyulitkan pelanggan dan suplier yang akan mengunjungi lokasi bisnis.
Pemilihan lokasi bisnis juga harus memperhatikan keberadaan pesaing di sekitarnya, apabila ada pesaing langsung yang berada di sekitar lokasi bisnis, maka harus dipikirkan apa dampak nya terhadap jalan nya bisnis yang kita buka di lokasi tersebut dan apakah kita mempunyai solusi dan cara untuk mengungguli pesaing disana. Seperti misalnya menggunakan cara penjualan atau program marketing yang lebih unggul dari pesaing atau hal lain nya. Jika tidak sebaiknya pikirkan untuk mencari lokasi lain.
Keberadaan Sekolah, Kantor, Pabrik atau tempat perdagangan atau perumahan kadang juga menjadi faktor penentu bagi ideal atau tidaknya pemilihan sebuah lokasi bisnis. Oleh sebab itu harus diperhitungkan dengan seksama, seberapa berpengaruh keberadaan lingkungan seperti itu akan menguntungkan bisnis dan harus memiliki perhitungan yang matang tentang jarak dari lokasi bisnis dan berapa banyak orang yang akan menjadi pelanggan potensial bagi bisnis.
Bantuan Teknis Langsung
Franchisor tidak saja harus menyediakan informasi lengkap atas kriteria lokasi bisnis yang ideal tapi lebih jauh dari itu, sebaiknya membantu melakukan pengamatan dan survey secara langsung atas calon2 lokasi yang dimiliki oleh calon Franchisee nya Untuk melakukan hal ini, Franchisor bisa saja membuat budget biaya atas survey lokasi yang signifikan yang dibebankan kepada calon Franchisee. Dengan catatan bahwwa pelaksanaan survey dilakukan dengan sungguh2 menggunakan kriteria standar yang ditetapkan.
Menyediakan Calon Lokasi Bisnis
Hal yang paling mendekati ideal adalah dimana Franchisor telah lebih dahulu melakukan “mapping” atas lokasi2 yang diaggap ideal yang sesuai dengan kriteria standar yang dimiliki dan lebih dahulu melakukan survey lokasi jauh sebelum ada calon Franchisee. Sehingga pada saat calon Franchisee sepakat untuk membeli bisnis waralaba yang dijual, Franchisor sudah memiliki beberapa calon lokasi usaha yang bisa dipergunakan oleh calon Franchisee. Pembebanan biaya atas layanan yang diberikan tersebut adalah merupakan hal yang wajar untuk dibebankan kepada calon Franchisee. Dengan cara ini, proses pencarian lokasi yang biasanya memakan waktu lama bisa ditiadakan dan membuka sebuah gerai baru bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Kriteria standar dari bagaimana memilih sebuah lokasi bisnis yang paling ideal bagi sebuah bisnis memang bisa sangat berbeda antara satu bisnis dengan bisnis lain nya, meskipun secara umum akan ada beberapa kesamaan apabila berada pada industri yang sama. Oleh sebab itu, bagi bisnis Waralaba yang dibentuk dengan pengalaman yang panjang dan telah memiliki banyak lokasi sebelumnya tentu tidak akan terlalu sulit untuk menentukan kriteria yang pas untuk bisnisnya.
Survey lokasi biasanya menjadi sebuah “bantuan” wajib yang diberikan oleh beberapa pelaku bisnis waralaba, yang biasanya disebutkan dalam setiap kesempatan pameran waralaba dan bahkan ada yang juga ditulis dalam brosur penjualan waralaba nya. Sayangnya sebagian Franchisor melakukan survey lokasi ini hanya berdasarkan “feeling” dan kira-kira saja, artinya bahwa kegiatan profesional seperti ini cukup dengan melakukan tinjauan fisik lokasi dan mengandalkan intuisi saja dan tidak melakukan pendekatan ilmiah, seperti misalnya dengan memperhitungkan jarak dan letak lokasi bisnis dengan objek2 lain yang menunjang (misalnya berapa meter dari pusat perdagangan, atau dari sekolah atau kantor) atau dengan melakukan penghitungan sesungguhnya atas berapa banyak jumlah orang yang berlalu lalang, berapa banyak kendaraan bermotor yang melintasi lokasi, hari apa saja yang “traffic” lalu lintas nya lebih banyak, bagaimana demografi di wilayah tersebut, dll.
Bisa dibayangkan apabila survey lokasi tersebut dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi maka prediksi nya juga kemungkinan akan bisa meleset jauh, meskipun memang kadangala juga bisa berhasil, akan tetapi hal ini menjadi seperti prediksi yang untung2an. Lain cerita jika pendekatan yang dilakukan selain mengandalkan intuisi Franchisor juga mengandalkan perhitungan2 matematis dan pengamatan pasar yang analitis, Sehingga pengambilan keputusan atas pemilihan lokasi menjadi lebih matang dan hal ini akan mengurangi resiko kesalahan dalam pemilihan lokasi dan pada akhirnya akan berkontribusi dalam mengurangi resiko kegagalan bisnis waralaba.
Oleh sebab itu aspek pemilihan lokasi ini harus disadari betul oleh para Franchisor ketika akan membantu Franchisee dan juga menjadi perhatian ekstra bagi para calon Franchisee. Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diberikan perhatian lebih mengenai pemilihan lokasi.
Kriteria Lokasi
Beberapa Franchisor, baik yang masih baru atau yang sudah lama berkecimpung dalam industri waralaba, masih ada saja yang tidak memiliki kriteria yang terinci atau yang tidak mempunyai aturan dan persyaratan standar atas pemilihan lokasi yang sesuai dengan bisnis waralaba nya.
Misalnya:
- Demografi
- Menentukan siapa sebenarnya pelanggan yang dituju dan seberapa jauh keberadaan mereka dari lokasi bisnis. Untuk bisnis eceran faktor ini sangatlah penting, tapi mungkin untuk bisnis lain nya tidak terlalu berpengaruh. Profil demografi akan membantu dalam menentukan lokasi bisnis.
- Traffic Orang
Menentukan berapa banyak lalu lalang orang yang dibutuhkan bagi sebuah lokasi bisnis, jika bisnis eceran hal ini sangatlah berpengaruh pada penjualan. Tetapi ada juga bisnis yang tidak terlalu mempermasalahkan jumlah traffic ini. Traffic ini bisa berbeda pada pagi, siang dan malam dan pada hari biasa dan weekend. Oleh sebab itu perlu diperhitungkan berapa jumlah yang ideal terhadap traffic ini.
- Akses dan Parkir
Lokasi bisnis harus memperhitungkan bukan saja akses bagi pelanggan, akan tetapi juga akses bagi suplier dan karyawan. Harus dipikirkan bagaimana semua pihak mudah menuju lokasi bisnis dan juga ketersediaan parkir yang memadai bagi pelanggan, suplier dan karyawan. Jangan sampai pengaturan parkir kendaraan yang dilakukan sampai menyulitkan pelanggan dan suplier yang akan mengunjungi lokasi bisnis.
- Kompetisi
Pemilihan lokasi bisnis juga harus memperhatikan keberadaan pesaing di sekitarnya, apabila ada pesaing langsung yang berada di sekitar lokasi bisnis, maka harus dipikirkan apa dampak nya terhadap jalan nya bisnis yang kita buka di lokasi tersebut dan apakah kita mempunyai solusi dan cara untuk mengungguli pesaing disana. Seperti misalnya menggunakan cara penjualan atau program marketing yang lebih unggul dari pesaing atau hal lain nya. Jika tidak sebaiknya pikirkan untuk mencari lokasi lain.
- Lingkungan Sekitar
Keberadaan Sekolah, Kantor, Pabrik atau tempat perdagangan atau perumahan kadang juga menjadi faktor penentu bagi ideal atau tidaknya pemilihan sebuah lokasi bisnis. Oleh sebab itu harus diperhitungkan dengan seksama, seberapa berpengaruh keberadaan lingkungan seperti itu akan menguntungkan bisnis dan harus memiliki perhitungan yang matang tentang jarak dari lokasi bisnis dan berapa banyak orang yang akan menjadi pelanggan potensial bagi bisnis.
Bantuan Teknis Langsung
Franchisor tidak saja harus menyediakan informasi lengkap atas kriteria lokasi bisnis yang ideal tapi lebih jauh dari itu, sebaiknya membantu melakukan pengamatan dan survey secara langsung atas calon2 lokasi yang dimiliki oleh calon Franchisee nya Untuk melakukan hal ini, Franchisor bisa saja membuat budget biaya atas survey lokasi yang signifikan yang dibebankan kepada calon Franchisee. Dengan catatan bahwwa pelaksanaan survey dilakukan dengan sungguh2 menggunakan kriteria standar yang ditetapkan.
Menyediakan Calon Lokasi Bisnis
Hal yang paling mendekati ideal adalah dimana Franchisor telah lebih dahulu melakukan “mapping” atas lokasi2 yang diaggap ideal yang sesuai dengan kriteria standar yang dimiliki dan lebih dahulu melakukan survey lokasi jauh sebelum ada calon Franchisee. Sehingga pada saat calon Franchisee sepakat untuk membeli bisnis waralaba yang dijual, Franchisor sudah memiliki beberapa calon lokasi usaha yang bisa dipergunakan oleh calon Franchisee. Pembebanan biaya atas layanan yang diberikan tersebut adalah merupakan hal yang wajar untuk dibebankan kepada calon Franchisee. Dengan cara ini, proses pencarian lokasi yang biasanya memakan waktu lama bisa ditiadakan dan membuka sebuah gerai baru bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Kriteria standar dari bagaimana memilih sebuah lokasi bisnis yang paling ideal bagi sebuah bisnis memang bisa sangat berbeda antara satu bisnis dengan bisnis lain nya, meskipun secara umum akan ada beberapa kesamaan apabila berada pada industri yang sama. Oleh sebab itu, bagi bisnis Waralaba yang dibentuk dengan pengalaman yang panjang dan telah memiliki banyak lokasi sebelumnya tentu tidak akan terlalu sulit untuk menentukan kriteria yang pas untuk bisnisnya.
Tidak ada komentar: