Ads Top

Nasi Bakar Tacose Sajian Nasi Bakar Dengan Sentuhan Modern








Mungkin belum banyak yang tahu kalau Nasi Bakar Tacose yang berdiri di mal-mal menawarkan peluang franchise. Tengok yuk!

Bulan lalu, seperti biasa saya jalan-jalan ke mal-mal di beberapa wilayah Jakarta. Tujuannya tidak hanya berwisata kuliner saja, tapi juga berburu merek franchise yang memang belum diketahui banyak publik. Sebelumnya saya berburu merek-merek franchise di mal Kota Kasablanka. Kali ini saya memilih Mal Ciputra (Citraland) Jakarta Barat sebagai tempat buruan.

Setelah tengok kanan kiri di lantai LG yang memang banyak berjejeran resto kuliner, mata saya tiba-tiba tertuju pada sebuah restoran yang memiliki konsep gerai yang unik. Layout restoran tersebut dihiasi oleh desain berukiran dedaunan berwarna hijau. Sontak saja mata saya agak lama memandang gerai yang bernama Tacose itu.

Usut punya usut, ternyata restoran ini menjajakan menu nasi bakar. Berbeda dengan kedai nasi bakar yang melakukan pembakaran nasinya di atas arang atau kompor, Nasi Bakar Tacose membakar nasinya di atas batu alam yang tidak mengandung zat berbahaya, sehingga nasi bakar buatan Tacose relatif aman untuk dikonsumsi. Hasil nasi bakar Tacose juga memiliki rasa dan wangi bakar yang khas dengan alat pembakaran tersebut.

Resto nasi bakar yang dikembangkan Richard Theodore ini mendapat respon yang bagus dari pengunjung mal. Dalam sehari Tacose mampu menyedot sekitar 50 sampai 100 pengunjung. Tacose yang berdiri pada 15, Februari 2010 ini sudah memiliki 3 cabang Mal Karawaci, Ruko Tangerang City, dan Taman Cibodas Cimone.

Pemilik Tacose memang sengaja memilih mal sebagai tempat usaha. Alasannya adalah ingin mengangkat kuliner nasi bakar yang lazimnya dijual di tenda-tenda kaki lima menjadi sajian berkelas dengan sentuhan modern. “Makanya kita buat resto di mal-mal. Kita juga bisa dibilang resto pertama yang menawarkan menu nasi bakar dengan harga terjangkau dengan layanan bintang lima,” ujar Richard.

Richard menuturkan, nasi bakar Tacose menawarkan nasi bakar dengan aneka isi seperti Ikan Peda, Ikan Teri Medan, Ayam, Cumi, Udang, dan kombinasi dengan harga berkisar Rp 20-29 ribu/porsi. Selain nasi bakar, Tacose juga menyajikan menu lain seperti Nasi Goreng, Iga Penyet, Ayam Bakar, Nasi Tutug Oncom, Kwetiau, Sop Iga, Kangkung, serta aneka minuman dengan harga Rp 5-25 ribu/porsi.

Mengingat belum banyak pelaku usaha nasi bakar yang menyasar segmentasi pasar menengah ke atas, Richard optimis Tacose bisa menjadi bisnis yang prospektif kedepannya. Saat ini saja Tacose bisa meraup omset Rp 308 juta/bulan. “Keuntungan yang kita dapat terus kita investasikan untuk pembukaan outlet baru, kita juga lebih menyasar kawasan Jabodetabek untuk planning kedepan,” jelasnya.

Untuk mempercepat ekspansinya, Tacose menawarkan peluang franchise dengan investasi sebesar Rp 610 juta. Investasi tersebut diperuntukan untuk berbagai fasilitas bisnis seperti peralatan memasak, perlengkapan makan, peralatan komputer, bahan baku awal, seragam karyawan, media promosi seperti brosur dan banner. “Terwaralaba hanya tinggal menyiapkan lokasi saja, sisanya kita yang menyiapkan termasuk SOP,” kata Richard yang mengaku sudah mendapat sertifikat Halal dari MUI dan kesehatan dari Dinas Kesehatan.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.