Ads Top

The Clean Bar, Waralaba Laundry Sepatu dan Tas Yang Belum Ada Pesaing








Di kota asalnya yakni Solo, bisnis laundry sepatu dan tas ini ketika pertama kali membuka outlet bisnisnya masih dipandang sebelah mata. Namun berkat keseriusan pemiliknya menggarap segmen kawula muda, kini bisnisnya sudah merambah ke berbagai daerah. Tengok yuk peluang bisnisnya!

Pertumbuhan bisnis laundry di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Tidak hanya di kota-kota besar saja, di pelosok daerah pun kini bisnis binatu tersebut mulai menjamur. Mereka menawarkan berbagai tawaran fasilitas dan pelayanan menarik.

Selain itu, maraknya usaha laundry juga tidak bisa dilepaskan dari semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap jasa laundry. Apalagi perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih memilih laundry dibanding mencuci sendiri. Sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa bisnis ini memiliki prospek yang menjanjikan.

Nah, salah satu usaha usaha laundry yang mampu berkembang hingga bisa melakukan ekspansi cabang secara nasional adalah The Clean Bar Laundry milik Dryan Khaula Cahyadi Usman. Bisnis ini sudah berstatus franchise. Namun belum banyak orang yang mengetahuinya.

Kesuksesan bisnis ini tak lepas dari Dryan Khaula Cahyadi Usman. Jiwa wirausahanya sudah muncul sejak duduk di bangku sekolah. Awalnya Dryan mencoba bisnis kuliner hingga punya 2 cabang. Tapi karena tidak memungkinkan untuk meracik bumbu sendiri akhirnya ia putar haluan menekuni bisnis jasa yang lain. Dipilihlah bisnis jasa cuci alias laundry.

“Waktu buka pertama kali kami buka di ruko kecil yang hanya dengan konsep sederhana dengan kreativitas desain yang kami miliki. Lalu kami bersama tim memberanikan diri untuk membuka di mall, akhirnya hingga saat ini kita masih eksis,” katanya.

Dryan memberanikan untuk mengajukan proposal, kemudian membuka tenan, lalu mengurus perijinan mall. “satu bulan kita buka 1 minggu, kita buka masih sepi, kemudian di minggu berikutnya lumayan ramai, pasar segmen kita sudah terbentuk,” ujarnya.

Pria kelahiran Solo, 13 Mei 1993 ini terinspirasi dari Jogja Shoes Care ketika mendirikan bisnis ini. Bahkan ia sempat belajar ke pemiliknya saking ingin bisa mengetahui cara mencuci sepatu yang benar. Karena sebelumnya dia sama seperti kebanyakan masyarakat pada umumnya, mencuci sepatu dengan dicelupkan.

Ilmu ini kemudianditerapkan di Solo melalui The Clean Bar. Untuk menemukan cara dan formula yang pas, seringkali Dryan mengorbankan sepatunya sendiri. “Resikonya harus mengorbankan sepatu. Dari situ jadi tahu misal bahan suede tidak boleh pakai banyak cleaner,” terangnya.

Seperti halnya anak muda sekarang,  media sosial dijadikannya media promosi yang ampuh. Dalam postingnya, Dryan tidak melulu promosi The Clean Bar tapi kebanyakan adalah  posting berbagai hal tentang sepatu.

Dari target awal anak-anak muda, pangsa pasar The Clean kini sudah meluas hingga para orang tua. Dryan jugamenggandeng komunitas sepatu Sneakers Solo. Selain itu, The Clean Bar juga melayani cuci sepatu berbahan kulit hingga sepatu heels para wanita. “Selama ini pelanggan didominasi pemilik sneaker,” kata Dryan.

Menurutnya, sepatu sneaker yang bagian bawahnya dari karet bisa berubah warna menjadi kuning bila disimpan tanpa menggunakan zip-lock atau silica gel. “Kami melayani perawatan unyellowing juga melayani reglue bagi sepatu yang baru dibeli. Layanan leather treatment untuk mengilapkan kulit juga bisa,” terangnya.

Soal urusan harga Dryan mematok harga Rp20-25 ribu untuk gerai yang berada di wilayah solo, sedangkan Rp 35 ribu-65 ribu untuk gerai di Bekasi.

Hingga saat ini The Clean Bar sudah memiliki 10 mitra yang tersebar di Citraland Semarang, Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Jogja City Mall, Pakuwon Trade Center Surabaya, Grand Galaxy Park Bekasi, Solo Square, Solo Paragon, Mall Sidoarjo.

Di singgung mengenai jumlah investasi franchise, Dryan mengatakan paket pertama Rp75 juta dan paket kedua Rp 80 juta. Mitra akan mendapatkan booth, pendampingan , Tv LCD, dan perlengkapan peralatan jasa.

Dalam sebulan omzet per bulan mampu meraup puluhan juta. Hal ini tentu saja membuat calon investor tergiur dengan pendapatan yang signifikan. “Bicara omzet jika di lihat di gerai Ambarukmo Plaza Jogja saja sebulan bisa meraup 30 juta per bulan, di tiap gerai lainnya pun kurang lebih sama untuk pendapatan omzet tiap bulannya,” akunya.

Alvin Pratama





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.