Ads Top

Membangun Sitem TI Bisnis, Kebutuhan Atau Keinginan?








Pernah dalam berdiskusi dengan sahabat saya, ketika itu ia ingin terjun dalam bisnis retail makana. Keinginan tersebut ada ketika saat itu sedang ramainya bisnis tersebut dengan keuntungan yang lebih besar. Kebetulan sahabat saya tersebut memilki sebuah pabrik pembuatan bakso yang bisa memproduksi dalam skala besar, dan dalam keinginannya tersebut dia ingin mengembangkan kedalam tahap franchising.

Dalam diskusi yang berambung lebih lanjut lagi, akhirnya menemukan pokok permasalahan dan tantangannya, yakni bagaimana cara memonitoring dari setiap performa cabang dengan baik dan benar. Memang bisnis produksi yang ia jalankan sudah baik dalam hal kemajuan omset serta pengendalian dan pemasaran yang masih skala kecil tersebut, dari sini saya bisa melihat bahwa perbedaan besar terletak pada konsep franchise itu sendiri yang lebih banyak gejolak dalam bisnis serta tantangan dalam pengawasan dan pendistribusian secara rutin dan tersistematis.

Dan sejalan dengan diskusi dibidang franchise kami menemukan hasil akhir yakni dengan mengutamakan untuk membangun system bisnis ritel dengan pengelolaan sendiri atau secara franchise, dan untuk itu pastinya adalah bisnis dijalankan dengan menggunakan system yang bisa diandalkan untuk operasional yang lancar serta dapat diawasi dengan baik.

Maka diskusi kami berakhir dengan solusi pembuatan system komputerisasi, yakni sebuah teknologi informatika yang terkomputerisasi guna menunjang monitoring bisnis menjadi lebih baik dan teliti, namun dalam pemilihannya untuk menggunakan system komputerisasi yang mana itulah yang membuat teman saya bingung. Sebab dalam pemilihan system TI ini seorang pembisnis harus benar-benar yakin dan juga penuh pertimbangan serta pengetahuan yang lebih luas, sebab bila salah dalam memilih akan menyebabkan banyak kerugian, dilihat dari modal yang bakal dikeluarkan untuk sebuah system tidak murah.

Akan tetapi dalam kasus problema sahabat saya ini terlihat salah, sebab dia lebih memilih TI sebagai awal pengembangan bisnis ritel makanan yang menggunakan franchising, sebenarnya dalam awal pembuatan atau memfranchiskan bisnis lebih baik mengutamakan system prosedur manual, yakni dengan penditribusian dan pengawasan sendiri terhadap pendistribusian tersebut, dengan mempekerjakan karyawan lapangan yang sebelumnya dilatih untuk melihat perkembangan serta membuat laporan.

Dengan menggunakan system prosedur manual dalam pengawasan yang ketat maka akan menciptakan kedetailan dalam pendistributian, lebih baik lagi bila penggunaan pembukuan managemen distribusi sempurna maka tidak akan ada kendala dalam pemasaran awal serta distribusi awal. Pelatihan serta pendekatan mitra bisnis, pegawai, dan penggunaan manager lapangan menjadi patokan dalam pendistribusian produk untuk lebih baik, dan dengan road map target tentunya sangat penting dibutuhkan guna menanggulangi setiap permasalahan yang akan muncul.

Lalu kapan waktu yang paling tepat untuk menggunakan system komputerisasi?. Waktu yang paling tepat adalah bila bisnis sudah berkembang pesat serta menajadi besar dengan omset berlimpah, hal lainnya yang menjadi faktor penggunaan system komputerisasi yang tepat adalah bila sudah ada kendala pada kecepatan pelaporan dan control distribusi, hal ini baru tepat bila menggunakan system TI tersebut.

Sebagai tambahan, sobat saya juga saya berikan saran untuk memecahkan masalah berdasarkan kenyataan lapangan atau kenyataan persoalan bukan hanya karena berdasarkan rasa. Dengan menggunakan dan mencermati kenyataan dalam setiap permasalahan menggunakan pengetahuan ddan pengalaman akan membuat bisnis franchise atau apappun itu bisa diselesaikan dengan mudah. Pengalaman adalah guru yang paling berharga, dan waktu adalah harta yang tidak bisa dibeli, gunakan pengalamanmu untuk mendapatkan harta yang tidak bisa dibeli tersebut menjadi lebih baik.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.