Ads Top

Bertha Natalia, Putri Mahkota yang Terjun di Bisnis Franchise






Darah bisnis sejatinya sudah mengalir pada wanita yang satu ini. Orang tuanya merupakan salah satu pemilik Transera Group. Maka, begitu lulus kuliah dari University of Wisconsin, Amerika Serikat ia pun tidak ragu ketika menerima tantangan dari ayahnya untuk mengelola perusahaan PT Transera Prospek Kreasindo, sebuah perusahaan yang fokus dalam bidang franchise, F&B dan ritel, baik berskala nasional maupun internasional. “Saya disuruh mengelola PT Transera Prospek Kreasindo pada Mei 2013. Waktu itu saya baru lulus kuliah dari luar negeri. Orang tua menyarankan untuk pulang, saya langsung pulang padahal saya baru datang pada April 2013. Tapi itu tantangan bagi saya karena saya memang suka dengan dunia F&B,” ujar Bertha Natalia yang kini menjabat sebagai Deputy Manager Director di PT Transera Prospek Kreasindo. Diakui Bertha, orang tuanya sebetulnya tidak memaksa dirinya untuk terjun ke dunia bisnis. Tapi hanya menyarakankan saja. Walau begitu ia langsung tertantang meski belum banyak mengenyam pengalaman di dunia bisnis. “Pengalaman terjun ke dunia usaha hanya waktu di sekolah dahulu. Saya pernah jualan kartu dan cukup sukses sih waktu itu,” kisahnya. Kendati demikian, seperti kata pepatah, buah tidak jauh jatuh dari pohon. Seperti ayahnya, Bertha pun berhasil mengelola Trasera Prospek Kreasindo menjadi perusahaan yang mengembangkan bisnis franchise dan F&B. Dibawah perusahaan tersebut Bertha berhasil mengembangkan beberapa perusahaan franchise, diantaranya Bakmi Naga Resto, Seaside Suki, Indomaret dan Barnival (Franchise asal Taiwan). “Barnival ini sudah beralih tangan menjadi pemegang hak master franchisenya di Indonesia. Sebelumnya Trasera Prospek Kreasindo menjadi franchisee Barnival di Indonesia. Barnival sendiri saat ini sudah ada memiliki sekitar 8 gerai, beberapa milik sendiri dan sebagian milik franchisee,” ujar Bertha. Selain itu, kata Bertha, Trasera Prospek Kreasindo juga memiliki café yang dikembangkan sendiri bernama Caffé The Tha di Water Park, Pontianak. Dalam waktu dekat akan membuka gerainya di Bandung. “Caffe The Tha" cukup ramai dikunjungi customer di Pontianak. Kedepannya café ini nantinya akan kita franchisekan juga,” bebernya. Lalu apa kunci sukses wanita kelahiran Surabaya, 1989 ini mengembangkan beberapa brand franchise yang notabene asing bagi dirinya? “Saya memang baru mengenal dunia franchise, tapi saya justru banyak belajar dari para franchisor tentang prosedur menjalankan binis restoran, manajemennya, operasionalnya, SOP-nya. Jadi learning by doing lah,” kata wanita yang pernah sekolah Diploma Perhotelan di Universitas Les Roches, Shanghai ini. Menurutnya, satu hal yang menjadi perhatian khusus baginya dirinya saat mengelola restoran, yaitu mau mendengarkan kritikan dan komplein dari customer. “Sebab makanan yang menurut saya enak itu belum tentu cocok dan enak di lidah customer. Maka bila ada komplein ya supervisor kita harus bisa melakukan pendekatan yang baik dengan customer. Jangan sampai mereka kecewa sehingga tidak mau balik lagi ke restoran,” tandasnya. Selain itu, lanjut Bertha, tantangan yang seringkali dihadapi dalam mengelola bisnis adalah keluar masuknya SDM. Apabila banyak karyawan yang keluar itu sudah pasti akan mengganggu ritme kerja. Karena itu, ia sebisa mungkin menciptakan tempat kerja yang nyaman bagi para karyawannya. “Saling menghargai dan kerja by team work itu yang harus diprioritaskan,” ungkap penyuka traveling ini.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.