Perkuat Bisnis dengan Standar Kualitas Produk
Tahu goreng merupakan salah satu camilan yang paling banyak digemari. Sudah banyak pengusaha kuliner yang mencoba mengkreasikan tahu menjadi berbagai sajian nikmat. Salah satunya "Tahu Jeletot Taisi" milik Rudi Parlinggoman.
Usaha tahu gerobakan ini sudah dijalaninya sejak Februari 2012. Rudi yang awalnya merupakan karyawan di salah satu bank itu terinspirasi dari beberapa kliennya yang kebanyakan merupakan seorang pengusaha.Bermodalkan Rp10 juta ia membuka usaha Tahu Jeletot Taisi. Nama "Jeletot" sendiri memiliki pengertian yaitu pedas, sedangkan kata "Taisi" merupakan singkatan dari tahu isi.
Rudi pertama kali menjajakan usaha tahu gorengnya di kawasan Perumnas Depok I yaitu di Jalan Pipit Raya. Setelah mengalami trial and error selama dua bulan, Rudi menemukan resep tahu pedas yang tepat unuk dipasarkan.Hari pertama berjualan tahu pedasnya laku 75 buah. Dagangannya semakin laris dan mampu terjual hingga 500 buah tahu per harinya.
Tahu Jeletot Taisi merupakan sajian tahu isi pedas berisi sayuran seperti kol, wortel, dan bumbu cabai rawit merah yang membuat sajian tersebut menjadi terasa pedas dan gurih. Satu tahu isi dijual dengan harga Rp 2500.
Dalam tempo enam bulan, Rudi sudah mempunyai lima cabang yang semuanya berada di Depok. Rudi menyebut keunggulan Tahu Jeletot Taisi dibandingkan tahu isi pedas lainnya adalah memiliki kemasan eksklusif dengan dus untuk pembelian 10 biji. Keunggulan lainnya dalam sisi pemasaran yang tidak hanya mengandalkan cara tradisional alias menggunakan gerobak.
“Kami punya website tahujeletot.com. Kami juga menggunakan media sosial twitter @tahu_jeletot dan facebook Tahu Jeletot Taisi sejak setahun terakhir. Orang kita memandang online shop pamornya beda. Dan, kalau suatu produk sudah masuk di sosmed, tampilannya beda dibanding yang tidak,” papar Rudi.
Rudi juga melayani sistem pesan antar hingga radius 25 km. Biayanya Rp25 ribu untuk pemesanan minimal 20 biji Tahu Jeletot Taisi. Dan sebagai inovasi menghadapi persaingan, Rudi berencana membuka kedai mini Tahu Jeletot Taisi yang menawarkan beragam menu makanan dan minuman.
Rudi membuka sistem waralaba (mikro) atau kemitraan pada awal 2013, dengan investasi Rp15 juta. Investasi tersebut sudah termasuk gerobak, bahan baku awal, dan alat masak. Dari usahanya tersebut Rudi juga sudah dapat meraup keuntungan hingga Rp 20 juta per bulannya. Tahu Jeletot Taisi kini sudah memiliki 130 cabang yang tersebar di Jabodetabek. Rudi berharap usaha Tahu Jeletot Taisi tersebut dapat terus berkembang tidak hanya di Jabodetabek namun hingga ke Asia.
Kunci sukses bermitra dengan Tahu Jeletot Taisi, tambah Rudi, adalah dengan menerapkan aturan secara konsisten, misal gerobak dijaga bersih, hasil gorengan bagus, pelayanan baik, seragam dipakai, dan sebagainya. Bila demikian, Rudi mengatakan bahwa mitra usahanya bisa balik modal kurang lebih 3-4 bulan.
Rudi selalu menjaga standar kebersihan Tahu Jeletot Taisi hingga mendapatkan sertifikat higienis dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Usahanya dilengkapi pula dengan sertifikat halal dan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tahu Jeletot Taisi bahkan pernah mendapatkan Indonesia Creative Service Quality Award 2015 sebagai The Most Favorite Food & Quality Product of The Year, dan Franchise Startup Award 2016 pada bulan lalu.
Tidak ada komentar: