Ads Top

Madam Tan, Memadukan Makanan Nusantara dengan Desain Outlet Classic Melayu



Ide lahirnya restoran Madam Tan ini berawal dari ide cemerlang seorang perempuan modern, dinamis, yang hobi jalan-jalan. Semangatnya untuk memasak makanan yang enak dan sehat dituangkan sepenuhnya ke restoran ini. Madam Tan pun dijadikan sebagai wadah untuk berbagi petualangan rasa.

Dari latar belakang itulah, Madam Tan tercetus sebagai restoran yang harus memenuhi unsur kelezatan makanan khas nusantara dan keindahan interior outletnya. Di tempat ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru dalam menikmati kuliner nusantara. Karena Madam Tan memadukan citarasa oriental, Melayu, dan Indonesia.

“Resto Madam Tan memiliki keunikan tersendiri dalam hal menu dan tampilan outlet. Untuk menu Madam Tan berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Bandung, Jakarta, Jawa, dan lain-lain. Sementara untuk tampilan outlet memiliki ke unikan tersendiri karena secara design lebih ke arah classic Melayu,” kata Timothius Suhandy, Franchise Manager Madam Tan.

Produk yang ditawarkan berdasarkan menu-menu nusantara yang dimulai dari appetizer, soup, maincpourse, sampai ke dessert dengan kemasan dalam citarasa Indonesia. “Kami menawarkan konsep yang unik baik dari aneka menunya maupun konsep storenya, dan sasaran kami adalah untuk kelas middle,” papar Timothius.

Restoran ini rupanya telah menawarkan konsep waralaba sejak 2016 setelah memiliki 5 outlet di Yogyakarta dan Bali. Dalam operasionalnya, Madam Tan bukanlah pemain baru, pengelolaannya telah dilakukan sejak 10 tahun lalu. “Mengingat kami mempunyai store yang sudah cukup banyak dan pengelolaannya sudah lebih dari 10 tahun sehingga pada tahun 2016 kita tawarkan franchise,” terang Timothius .

Tahun ini Madam Tan akan ekspansi ke Jakarta, Semarang, Medan, Bandung, Makasar, dan Surabaya dengan total kurang lebih 10 outlet. Sementara target lima tahun mendatang, Madam Tan menargetkan pembukaan 100 outlet barunya. “Jumlah outlet Madam Tan sudah ada 5 di Jogja dan Bali, dan kami akan mengembangkan outlet minimal 100 outlet pada kurun waktu 5 tahun ke depan,” jelas Timothius.

Nilai investasi yang ditawarkan adalah Rp 950 juta, dengan masa balik modal 15 bulan dimana asumsi pendapatan per bulan berada di kisaran Rp 360 juta. Royalti 5%, franchise fee selama 5 tahun Rp 300 juta, dan booking fee Rp 50 juta. Untuk paket capital invesasi Rp 600 juta.

Untuk model franchise, Madam Tan menyerahkan operasional kepada mitra, namun tetap di lakukam pelatihan dari pihak franchisor sebelum mitra mengoperasikan outletnya. “Kami akan mensupport mitra selama terikat kontrak waralaba, mulai dari sistem operasional maupun sistem training, marketing juga support bahan baku,” kata Timothius.

Adapun syarat untuk investasinya adalah, mengajukan permohonan dengan mengisi formulir calon waralaba, wawacara, memiliki dana yang cukup untuk investasi waralaba, memiliki lokasi atau menerima lokasi yang ditawarkan, bersedia menjalankan sendiri usaha waralaba atau menunjuk seseorang dianggap mampu menjalankan usaha waralana, memiliki komitmen yang baik terhadap usaha waralaba.

Bersedia training, operation restaurant, finance controller, inventory & fix asset, recuitment & selection dan payroll system. Selain itu melaksanakan sistem operasional resto sesuai standart operasional dan procedure yang ada dan menaati semua peraturan perusahaan.

Julhan Sifadi

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.