Ads Top

CMA Mental Arithmetic Bermodalkan Sempoa, Lembaga Kursus ini Sukses di 18 Negara








CMA Mental Arithmetic adalah nama lembaga kursus tersebut. Didirikan di Taiwan pada tahun 1984. Lembaga kursus yang juga menawarkan sistem franchise ini telah hadir di benua Asia, Amerika, Africa hingga Eropa. Antara lain Australia, Canada, China, Egypt, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, New Zealand, Nigeria, Philippines, Singapore, Sudan, Taiwan, Thailand, Turkey, UAE, dan USA.

Uniknya, CMA mempertahankan sistem belajar tradisional yaitu menghitung menggunakan Sempoa 2 tangan. CMA percaya, dengan sistem dua tangan itu akan membantu meningkatkan konsentrasi, kemampuan multi-sensori anak, daya ingat anak, dan mampu berhitung dengan mudah dan cepat.

Di CMA, anak diperkenalkan tentang konsep matematika dengan mudah dan menyenangkan. Setiap anak dilatih untuk memahami konsep sempoa terlebih dahulu. Setelah menguasai penggunaan sempoa dan konsepnya secara perlahan anak dilatih untuk menghitung menggunakan pikirannya dengan membayangkan sempoa di kepala sehingga konsepnya melekat di otak dengan kuat. Dengan metode ini, disamping anak bisa belajar matematika dengan mudah dan menyenangkan, konsentrasi dan daya ingat yang lebih tajam pun tercapai. Disinilah metode CMA terbukti untuk mengoptimalkan fungsi kerja otak anak secara menyeluruh.

Prescella ANG, Chief Executive Officer, CMA Indonesia, mengatakan, metode kursus ala CMA tersebut telah terbukti disejumlah negara termasuk Indonesia. “Pada intinya metode sempoa dua tangan ini akan membantu mengembangkan otak kiri dan kanan anak secara menyeluruh. Karena ada sebagian orang tua murid yang bertanya kalau sudah bisa berhitung hanya dengan satu tangan kenapa mesti dua tangan, nah alasannya itu tadi untuk keseimbangan pertumbuhan otak kiri dan kanan anak,” kata Prescella.

Jika dibandingkan kursus-kursus yang lain, CMA memiliki beberapa kelebihan dan keunikan, seperti sistem sempoa 2 tangan sehingga hasil yang didapat lebih akurat dan cepat, tidak hanya fokus pada kemampuan kalkulasi semata, tetapi juga mengembangkan kemampuan multi-sensori otak anak; merupakan lembaga kursus sempoa pertama didunia yang juga menggunakan multi-media dan online learning, sehingga anak anak dapat belajar and latihan tidak hanya dikelas tetapi juga bisa belajar dengan fun dimanapun mereka berada, program CMA diajarkan sesuai kemampuan dan progress belajar anak masing masing.

Di Indonesia sendiri sejak masuk pada tahun 2011, CMA telah memiliki lebih dari 10 outlet, yaitu Pantai Indah Kapuk, Sunter, Kelapa Gading, Gajah Mada, Kota Harapan Indah Bekasi, Gading Serpong, Greenville, Puri, BSD City, dan Citra 6 (Jakarta Barat) yang akan dibuka tahun ini. CMA akan melakukan eskpansi secara aktif ke berbagai kota di luar Jakarta untuk mendukung solusi pendidikan di Indonesia melalu belajar sempoa 2 tangan yang lebih efektif dan efisien.Dengan track record lebih dari 30 tahun, tidak terlalu sulit melakukan penetrasi pasar di Indonesia mengingat nama CMA telah dikenal disejumlah negara termasuk beberapa negara tetangga Indonesia.

“Kita memang diuntungkan dengan brand yang sudah cukup kuat dibeberapa negara, sehingga hanya butuh sentuhan sedikit dari sisi marketing agar bisa sukses. Dan terbukti dengan adanya 10 outlet selama 4 tahun di Indonesia mengindikasikan bahwa metode yang kita ajarkan ini sangat diterima dengan baik oleh masyarakat karena telah terbukti hasilnya kepada anak,” papar Prescella.

CMA juga memiliki sejumlah event rutin baik bulanan maupun tahunan yang levelnya internasional. Dimana event tersebut menghubungkan antara para murid CMA diberbagai negara untuk ikut menguji kemampuan berhitungnya di level internasional. “Kita ada juga metode belajar online yang terkoneksi dengan murid-murid CMA seluruh negara, mereka kami beri user id untuk melakukan latihan soal-soal secara online dan kapanpun serta dimanapun mereka mau belajar, bisa dilakukan dan itu termonitor oleh sistem pusat secara lengkap,” jelas Prescella.

Investasi franchise bisnis ini berkisar Rp 400 juta sampai Rp 600 juta (jika termasuk sewa tempat atau ruko) dengan masa pengembalian modal berkisar 2 sampai 3 tahun. Syarat calon franchise adalah memiliki minat usaha dibidang pendidikan dan bersedia menjalankan serta mengembangkan bisnis sesuai visi CMA di bantu dengan bimbingan menyeluruh dari kantor pusat, termasuk support dari segi marketing, manajemen dan operasional, dan training.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.