Ads Top

Geliat Para ‘Samurai’ di Nusantara








Jepang merupakan salah satu negara Asia yang memiliki banyak merek waralaba sukses di pasar global. Perkembangan industri waralaba Jepang termasuk yang terbaik di kawasan Asia. Merek-merek waralaba asal Jepang bukan sekadar meramaikan pasar waralaba internasional, tetapi bisa bersaing dengan merek waralaba asal Eropa dan Amerika.

Sudah diketahui umum bahwa orang Jepang memiliki budaya bisnis yang luar biasa baik. Karakter bisnis yang paling menonjol adalah disiplin dan pekerja keras. Sedikit banyak, budaya bisnis tersebut juga ikut diaplikasikan dalam bisnis waralabanya. Sistem bisnis dan pemasarannya juga cukup baik. Tidak heran, selain memiliki nama besar di bidang elektronik dan otomotif, merek waralaba asal Jepang juga mampu berkibar di kancah global.

Indonesia menjadi salah satu pasar yang potensial bagi waralaba asal Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir, pegerakan ‘para samurai’ di nusantara ini semakin agresif. Para pemain baru bermunculan ingin mengikuti kesuksesan para pendahulunya. Kita tahu selama ini, selain di bidang kuliner, waralaba Jepang di Indonesia juga ada yang menjadi jawara di bidang pendidikan.

Kumon, Sakamoto, Gakken, Shichida merupakan ‘para samurai’ yang disegani di bidang pendidikan. Kemudian di arena kuliner, makanan asal Jepang semakin akrab dengan masyarakat Indonesia.  Makanan jenis sushi dan bento bisa kita temukan mulai dari kelas restoran sampai gerobakan. Cita rasa makanan Jepang memang relative bisa lebih mudah diterima dibanding dengan makanan asal Korea.

Masyarakat Indonesia lebih mengenal sushi dibanding gimbap, juga bento dibanding bulgogi. Gerobak yang menjual takoyaki juga bisa kita temukan dengan mudah di sudut kota di Indonesia. Karena cita rasanya yang khas, tidak sedikit pengusaha lokal yang menduplikasi dan ikut menjual kuliner asal Jepang. Satu lagi jenis makanan Jepang yang mulai digemari masyarakat Indonesia adalah ramen, Udon dan yakitori (sate).

Prospek waralaba Jepang di Indonesia memang sangat besar. Selain pasar domestik, jumlah ekspatriat asal Jepang di Indonesia juga lumayan banyak. Ini yang membuat prospek kesuksesan bukan hanya dari pasar kuliner saja, melainkan juga dari kategori bisnis lainnya. Saat ini di Indonesia, sedang marak investasi yang ‘berbau’ Jepang. Misalnya AEON Mall yang fenomenal. Kelahirannya di wilayah ‘pinggiran’Jakarta disambut oleh masyarakat. Rencananya, AEON akan membuat mall sejenis di berbagai kota lain di Indonesia. AEON juga dianggap berkontribusi mendorong tumbuhnya waralaba Jepang di Indonesia.

Bukan hanya itu, kelompok usaha properti Lippo Group dikabarkan berencana membangun “Little Tokyo” di Cikarang yang berkonsepnya seperti kota Tokyo di Jepang, tapi luasnya lebih kecil. Namanya orange country.  Ini membuktikan bahwa ‘aroma’ Jepang, mulai dari kuliner dan lainnya, memiliki potensi yang besar di Indonesia. Semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mengagumi budaya Jepang juga membuat hal-hal yang ‘berbau’Jepang menjadi laku.

Kita juga bisa melihat gelaran Festival Jepang (Ennichisai) yang diadakan di Jakarta mendapatkan respon yang baik dari masyarakat, terutama para anak muda yang merupakan salah satu segmen pasar terbesar di Republik ini. Fenomena tersebut menjadi  indikasi peluang kesuksesan bagi merek-merek asal Jepang maupun merek-merek local “beraroma” jepang cukup besar di Indonesia.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.