Muhammad Khori AR , Selalu Sisihkan Laba untuk Kepentingan Sosial
Muhammad Khori AR adalah pemilik travel umrah Nurrahma Aulia Abadi (NAA) Wisata. Pria berusia 32 tahun yang karib disapa Ari ini bisa dibilang sukses mengembangkan usaha travel umroh. Dalam bebisnis, ia selalu memegang prinsip pelayanan yang baik, dan tidak mementingkan materi semata. Ia pun memilih SDM yang relatif tergolong muda, yang punya visi dan misi yang sama yaitu melayani tamu Allah.
“Kami melayani sahabat partner Travel dalam Melayani Jamaah Umroh selama berada di Tanah Suci secara All In. Alhamdulillah kami sampai sekarang masih eksis terus melayani jamaah umroh Indonesia sesuai paket yang diinginkan oleh sahabat Agent Travel dengan layanan Prima, Profesional dan Amanah,” ujar Sarjana Ilmu Sosial di Universitas Gadjah Mada ini.Sebelum menekuni usaha ini, Ari sempat bergelut di bidang riset dan survei transportasi. Namun menengok pendidikannya yang sejak SD hingga SMA di pesantren, membuat dirinya rindu untuk kembali mendalami ilmu agama. Dengan menekuni di dunia umroh, ia merasakan keuntungan yang tidak dapat dinilai dengan uang. Ari bisa berkumpul dan bertemu dengan orang-orang sholeh, tokoh-tokoh agama yang bisa memotivasi dirinya lebih baik dari segi spiritual.
Ari selalu menanamkan kegiatan sosial di dalam bisnisnya. Paket harga yang ditawarkan NAA Wisata bisa dibilang murah tetapi tetap masuk akal. Harga murah tersebut memang tidak lepas dari kepemilikan Land Arrangement (LA) di Arab Saudi sehingga bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan jika menyewa LA lain. Karena itu, biaya yang harus dikeluarkan jamaah akan lebih murah dibandingkan dengan usaha travel lain yang menyewa LA.
Ari tidak bukan tanpa kendala dalam mengembangkan bisnisnya. Masalah pun pastinya muncul. Salah satunya persaingan yang semakin ketat menjadikan harga sebagai kunci untuk menaklukan kerasnya persaingan. Hingga akhirnya ia meluncurkan produk paket umroh yang sangat murah mulai Rp18 juta.
Murah adalah solusi jitu Ari dalam memikat masyarakat untuk mendaftar umroh ke tanah suci. Karena banyak sekali kejadian yang pada akhirnya merugikan masyarakat yang sudah berniat beribadah umroh, terancam gagal berangkat karena pihak travel kesulitan dalam hal finansial.
“Saya melihat pengelolaan manajemen di dalam bisnis umroh ada yang tidak tertata dengan baik. Hati saya tergerak untuk memberikan kontribusi pelayanan untuk memuliakan tamu Allah sebaik dan semulia mungkin, tidak hanya mengejar materi saja. Prinsipnya, apapun resikonya keadaan jamaah akan diberangkatkan dengan biaya yang rendah,”ujar Ari.
Dalam menjalankan bisnis, Ari berpegang filosofi bahwa selalu ada yang disisihkan untuk kegiatan dalam bentuk CSR. Misalnya sedekah yang diwujudkan tidak hanya memberikan uang, tetapi dalam bentuk yang lain. Keuntungan tidak hanya disisihkan untuk keuangan tetapi lebih kepada kegiatan sosial yang menjadi prioritas.
Jatuh bangun di dunia bisnis dan aktif melakukan kegiatan sosial tentu saja ada hikmah yang Ari rasakan, dan memberi pembelajaran baginya. Ia berusaha dan belajar untuk tidak menyimpan semua harta dimilikinya untuk kepentingan pribadi, namun juga menyumbang untuk kegiatan sosial dan kajian-kajian agama.
Alvin Pratama
Tidak ada komentar: