Ads Top

Saatnya Pebisnis Menjual Experience & Happiness






Ketika mengadakan workshop ‘Marketing & Branding di Era Modern Menyambut MEA 2015’, saya memaparkan kepada peserta yang hadir bahwa pebisnis di era modern tidak boleh hanya menjual produk/ jasa dengan cara yang standard, tetapi harus menjual mampu menawarkan pengalaman yang menarik dan kebahagiaan (experience & happiness). Di acara tersebut, saya memutar video tentang toko di Dubai yang menjual ice cream dengan cara yang berbeda. Toko tersebut tidak hanya menjual ice cream, tetapi mereka membuat pertunjukan menarik dan unik ‘melempar ice cream’ - mirip seperti bartender yang melempar botol-botolnya secara luar biasa. Bahkan ketika memberikan ice cream kepada customer, caranya juga dengan dilempar. Saya sangat yakin bahwa customer yang pernah berkunjung ke toko tersebut pasti akan bercerita kepada kolega, teman atau keluarganya. Ini berarti customer tersebut telah ikut mempromosikan toko ice cream itu. Artinya toko tersebut akan makin dikenal dan direkomendasikan oleh banyak customer. Otomatis toko ice cream ini akan semakin dikenal karena unik dan berkesan bagi customer. Para pembaca, cerita di atas menunjukkan bahwa pengalaman ketika customer datang berbelanja adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Bisa jadi ice cream yang djual rasanya biasa (tidak terlalu enak), tetapi karena dijual dengan cara yang menarik, maka customer yang datang selalu banyak dan semakin ramai dari hari ke hari. Selanjutnya saya ingin mengajak Anda melihat 7-Eleven yang selalu ramai dikunjungi oleh anak-anak muda di Jakarta. Mengapa toko itu selalu ramai? Jawabannya karena toko ini berbeda dibanding toko-toko lain sejenis. Di 7-Eleven ‘budaya nongkrong’ sangat terasa sehingga menjadi daya tarik yang kuat untuk ‘anak muda gaul’. Selain itu dukungan wi-fi super cepat benar-benar menjadi magnet untuk anak muda gaul. Wi-fi sudah seperti gula yang bisa mendatangkan semut. Wi-fi mampu mengumpulkan orang muda gaul di Jakarta. Kesimpulannya 7-Eleven tidak hanya menjual produk, tetapi menjual suasana yang membuat customer senang (happiness). 7-Eleven menciptakan pengalaman sosial (experience) yang sangat luar biasa bagi customer-nya. Berikutnya, saya akan bahas tentang Zalora (salah satu destinasi fashion online terbesar di Asia). Zalora yang bergerak di bisnis online mulai melakukan kegiatan yang menggabungkan aktivitas online dan offline dalam program ‘click and mortar’ di salah satu mal di Jakarta. Customer yang biasa membeli barang secara online, kali ini bisa melihat, menyentuh, dan merasakan produk secara langsung di toko offline. Selanjutnya barang akan dikirim ke rumah sehingga customer tidak perlu membawa barang belanjaan. Tiga cerita tersebut di atas, semakin jelas menunjukkan bahwa toko-toko yang sukses sudah berhasil mengubah pola berjualannya. Tidak sekedar menjual produk/ jasa tetapi menjual pengalaman berbelanja baru (exeperience) dan menawarkan suasana yang menyenangkan (happiness). Pesan saya kepada para pebisnis, mulailah untuk berpikir untuk menciptakan inovasi pelayanan yang dapat membuat customer senang dan selalu ingin datang lagi ke toko Anda. Dengan demikian Anda akan mampu menciptakan loyal customer atau bahkan advocator (pembela) yang nantinya dapat membantu kesuksesan toko Anda. Sekali lagi saya ingatkan bahwa customer tidak hanya ingin membeli produk atau memakai jasa Anda, tetapi ingin mendapatkan pengalaman berkesan yang dapat membuat mereka bahagia. Bagi pembaca Majalah Info Franchise yang ingin mendapatkan free konsultasi 30 menit seputar pengalaman berbelanja dapat menghubungi saya di 08123209100 atau 0818969100 atau email: info@djokokurniawan.com. Djoko Kurniawan ? Senior Consultant of Business, Franchise & Service Quality




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.